Pentingnya
Kondisi Fisik
Kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting
dalam suatu program latihan. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan
secara baik dan sistematis, ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan
kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan
atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
Jika kondisi fisik baik maka:
1.Akan
ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung.
2.Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan dan komponen
kondisi fisik lainnya.
2.Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan dan komponen
kondisi fisik lainnya.
3.Akan
ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan.
4.Akan
ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan
5.Akan ada respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon
demikian diperlukan.
5.Akan ada respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon
demikian diperlukan.
Kalau faktor-faktor tersebut tidak atau kurang tercapai
setelah suatu masa latihan kondisi fisik tertentu, maka hal ini berarti bahwa
perencanaan dan sistematik latihan kurang sempurna. Karena sukses dalam
olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi strees dalam
meningkatkan prestasi atlet.
Jadi, sebelum diterjunkan ke dalam gelanggang pertandingan,
seorang atlet harus sudah berada dalam suatu kondisi fisik dan tingkat fitness
yang baik untuk menghadapi intensitas kerja dan segala macam strees yang akan
dihadapinya selama bertanding. Tanpa adanya kondisi fisik yang seksama dan
serius atlet harus dilarang untuk mengikuti suatu pertandingan. Saat-saat yang
paling berbahaya dalam latihan biasanya adalah tiga atau empat minggu pertama
dari musim latihan, oleh karenanya pada saat itu atlet biasanya belum memiliki
kekuatan, kelentukan, daya tahan dan keterampilan yang cukup, yang berarti
bahwa kondisi fisiknya masih jauh di bawah kondisi yang diperlukan untuk suatu
latihan yang berat atau pertandingan. Faktor yang lain adalah, bahwa dia belum
cukup lincah dalam melakukan gerakan-gerakan sehingga kekakuan bergerak sering
dapat menyebabkan timbulnya cedera-cedera otot dan sendi.
Dalam melakukan latihan-latihan kondisi fisik serta perkembangan fitness yang optimal, banyak tekanan yang harus diberikan pada perkembangan tubuh secara keseluruhan yang secara teratur harus ditambah dalam intensitasnya. Dalam pre-season, yaitu musim latihan jauh sebelum pertandingan, berbagai komponen kondisi fisik harus dilatih agar pada waktu atlet memasuki musim-musim latihan berikutnya yaitu early dan mid season, dia sudah mencapai kondisi fisik yang baik.
Proses conditioning dalam olahraga adalah suatu proses yang
harus dilakukan dengan hati-hati, dengan sabar, dan dengan penuh kewspadaan
terhadap atlet. Melalui latihan yang berulang-ulang dilakukan, yang sedikit
demi sedikit ditambah dalam intensitas dan kompleksitasnya, atlet lama-kelamaan
akan berubah menjadi orang yang lebih lincah, lebih kuat, lebih terampil dan
dengan sendirinya lebih efektif.
Proses conditioning harus dapat membangkitkan reaksi-reaksi
yang positif dalam tubuh kita, yaitu kemajuan dalam organisasi
neurophysicologis kita, dan kemajuan dalam penyesuaian
perubahan-perubahan(adaptive alterations) dalam jaringan-jaringan tubuh kita.
Para ahli olahraga berpendapat bahwa atlet yang mengikuti suatu program latihan kondisi fisik pre-season yang intensif selama 6 – 10 minggu akan memiliki kekuatan, daya tahan, dan stamina yang lebih baik selama musim latihan berikutnya, dibandingkan dengan atlet-atlet yang memulai program kondisinya hanya satu-dua minggu sebelum permulaan musim latihan.
Setelah atlet mencapai tingkatan kondisi fisik yang baik untuk menghadapi musim-musim berikutnya, latihan-latihan kondisi tersebut harus tetap dilanjutkan selama musim dekat pertandingan. Meskipun tidak seintensif seperti sebelumnya, agar tingkatan kondisi fisik dapat tetap dipertahankan selama musim-musim latihan tersebut.
Para ahli olahraga berpendapat bahwa atlet yang mengikuti suatu program latihan kondisi fisik pre-season yang intensif selama 6 – 10 minggu akan memiliki kekuatan, daya tahan, dan stamina yang lebih baik selama musim latihan berikutnya, dibandingkan dengan atlet-atlet yang memulai program kondisinya hanya satu-dua minggu sebelum permulaan musim latihan.
Setelah atlet mencapai tingkatan kondisi fisik yang baik untuk menghadapi musim-musim berikutnya, latihan-latihan kondisi tersebut harus tetap dilanjutkan selama musim dekat pertandingan. Meskipun tidak seintensif seperti sebelumnya, agar tingkatan kondisi fisik dapat tetap dipertahankan selama musim-musim latihan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar